JOMBLO YANG MENDATANGKAN JODOH
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
membuat karya-karya tulis. Sehingga penulis pun mampu menghasilkan karya yang
tidak kalah dengan karya-karya tulis lainnya. Perlu diketahui bahwa dalam hidup
itu ada dua pilihan,yaitu menjadi pecundang dan menjadi pemenang, maka
berhati-hatilah dalam memilih. Karena pilihanmu adalah kehidupanmu. Sama halnya
dengan memilih pasangan. Tidak sembarang pilih sehingga tidak ada penyesalan.
Dalam buku ini lengkap dengan tips agar menjadi jomblo yang kuat dalam prinsip
hidupnya. Kenapa harus demikian? Karena pada hakikatnya banyak orang yang salah
memandang Jomblo. Ada yang mengatakan jomblo itu tidak laku. Oke. Jika kita
lihat sejarah secara islami bahwa cinta itu timbul karena gejolak jiwa yang
merupakan hasil perpaduan senang, sedih, amarah, dan berbagai emosi lainnya.
Oleh sebab itu jomblo biasanya marak diperselisihkan oleh kaum mudawan. Mereka
mengenal sebuah cinta hanya dari satu aspek sehingga banyak terjebak cinta yang
tersalah. Cinta yang seharusnya dijalani dengan sebuah proses yang tepat.
Tetapi, kini cinta dijalani dengan proses yang cepat. Dalam istilahnya disebut
dengan cinta praktis. Hanya mengikuti kebanyakan orang yang belum tentu apakah
cinta itu memang dibahas dengan hakikat yang kokoh. Sehingga pemuda dan pemudi
banyak terjebak dalam jurak cinta yang paling dalam sehingga ia tidak
mendapatkan penerangan dari jurang yang dalam itu.
Para jomblo
pasti harus lebih banyak membubtuhkan motivasi mengenai hidup menyendiri. Agar
tidak sampai kepada cinta yang tersalah tadi. Seperti yang akan kita bahas
nantinya di dalam buku ini. Yakni menjadi jomblo yang sejati. Tidak lepas dari
kehidupan muslim yang hakiki.
Jomblo Sejati Seorang Muslim
Jangan
meremehkan kata-kata jomblo. Karena pada hakikatnya mereka menjaga diri dari
cinta yang tersalah sebelum menunaikan akad nikah. Sebenarnya, banyak yang
menutup mata banyak orang karena menilai jomblo pada sisi yang negatifnya saja.
Tapi sebenarnya banyak hal positif yang paling bermanfaat jika kita telusuri
dari kehidupan jomblo seorang muslim. Tidak banyak yang dibicarakan oleh
penulis. Tetapi, kali ini penulis akan
memaparkan beberapa persoalan yang membuat orang malas hidup menyendiri alias
jomblo.
Pertama,
ada kisah seorang mahasiswa Univarsitas Islam Negeri Sulthan Thahah Syaifuddin
Jambi yang ketika penulis bertanya secara langsung tentang kehidupan para
jomblo dan kehidupan orang yang memiliki pasangan yang belum menikah (halal). Sebut
saja namanya Wiji. Ia berpendapat bahwa jomblo itu membosankan karena kehidupan
yang selalu sendiri. Ia mengatakan bahwa memiliki pasangan adalah kehidupan
yang menyenangkan dan memberikan arti cinta dan kasih sayang yang sesungguhnya.
Meskipun ia telah beberapa kali mengalami sakit hati karena sakitnya pacaran.
Ia mengatakan bahwa sebenarnya jomblo itu baik. Hanya saja ia tidak nyaman
hidup dalam kesendirian.
Demikian
penulis menanggapi perkara diatas. Kojena penulis asal kota Jambi dalam bukunya
Nasihat Untuk jombo mengatakan bahwa
“cinta itu sederhana. Dia adalah sebuah keputusan. Ketika memutuskan cinta
karena Allah, itu sudah jadi alasan cukup. Jangan memberatkan lagi dengan
alasan yang kita buat-buat”.
Dari
pembahasan diatas benar. Karena sesungguhnya cinta itu relatif. Kita semua
tidak mengetahui arti cinta yang paling benar. Karena orang menanggapi dan
mengartikan cinta itu dengan berbeda-beda pemikiran. Ada yang mengatakan cinta
itu adalah sebuah rasa yang timbul dari dalam lubuk hati yang paling dalam
sedalam lautan. Ada pula mengatakan cinta itu hanyalah semu karena banyak hal
yang terjebak hanya karena bayangan-bayangan cinta. Tapi, sesungguhnya hanya
dengan cinta itulah kita bisa mengetahui, meresapi, melengkapi satu dengan yang
lainnya. Saling berbagi. Tapi ingat pembahasan kita kali ini bukan cinta yang
harus dilapiaskan dengan cara pacaran. Sebagian besar ulama mengatakan bahwa
hukum pacaran itu adalah haram dengan berdalilkan Al-Qur’an Surah Al-Isra’ ayat
32: “dan janganlah kamu mendekati zina”.
Ayat
tersebut menjelaskan bahwa secara tidak langsung adanya larangan untuk berbuat
zina. Pada saat ini, kaum muda mudi muslim maupun muslimah terkadang salah
kaprah tentang mengartikan cinta ini. Karena tidak semua cinta yang harus
dinyatakan. Pada ayat tadi dikatakan jangan pendekati zina. Artinya,
mendekatinya saja tidak boleh apalagi berzina. Ini sama halnya dengan kata
janganlah kamu mendekati api, karena api saja jika didekati ia akan merasa
panas apalagi berada tepat dalam api itu menyala.
Sebenarnya
pembahasan masalah cinta telah lama agama ini tuntun. Hanya saja masih banyak
yang belum peka dengan ayat diatas. Belum meresapi ayat diatas. Cinta itu
simpel tapi jangan pula dipersimpel. Begitu juga para jomblo. Jangan salah
menganggap jomblo itu tidak laku dan tidak bisa mengkondisikan cintanya. Justru
cintanya sedang beristirahat dilaut mahfuzh. Tidak seperti kebanyakan orang
yang mengumbar-umbar cintanya kesana kemari. Memindahkan cintanya dari satu
hati ke hati yang lain. Maka, bagi kalian para jomblo. Bertahan dan
bersabarlah. Cintamu itu sedang beristirahat. Cintamu itu sedang bercerita
kapada Rabb-mu. Bahwa ia sangat merindukan dirimu. Ia suci, sesuci telaga
kaustar yang apabila diminum akan menghilangkan dahaga. Ia sejuk, sesejuk embun
diwaktu pagi. Ia tenang setenang waktu senja. Ia cerah, secerah mentari di
ujung timur.
Kita tidak
perlu mengkondisikan cinta kita dengan hal yang sia-sia. Ingatlah!! Hari ini
engkau sendirian. Esok hari kau akan berdampingan. Hari ini engkau lelah karena
tak bersama cintamu. Esok hari engkau akan bahagia bersama cintamu. Hari ini
engkau bersedih karena hati yang pahit. Esok hari engkau akan merasakan
manisnya hidangan cinta. Pada hakikatnya para jomblo harus sabar. Sabar
menunggu penantian yang tak tau apakah jodohmu yang akan menjumpaimu terlebih
dahulu. Ataukah ajalmu terlebih dahulu. Oleh karena itu sebaiknya dalam
kesendirian sebaiknya kita mendekati sang maha cinta aga kita bisa mendapatkan
sebuah cinta.
Seorang
muslim sejati pasti tau menempatkan cintanya. Tata letak hatinya. Semua sudah
Allah tentukan, kita hanya tinggal memasang niat dan tekad untuk mencari
pujangga hati. Ia telah tertulis dilaut mahfuzh. Jangan khawatir! Justru jika
engkau pindahkan cinta itu dari laut mahfuzh itu maka akan sulit untuk
mengembalikannya dan mensucikan cinta itu lagi. Karena cinta sebuah kata sifa.
Tapi, jika diubah menjadi kata kerja. Maka akan terbangun sebuah istana yang
indah. Istana yang menjulang tinggi hingga kesurga-Nya.
0 comments:
Posting Komentar