Senin, 23 April 2018

Jomblo yang Mendatangkan Jodoh-1


JOMBLO YANG MENDATANGKAN JODOH
Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk membuat karya-karya tulis. Sehingga penulis pun mampu menghasilkan karya yang tidak kalah dengan karya-karya tulis lainnya. Perlu diketahui bahwa dalam hidup itu ada dua pilihan,yaitu menjadi pecundang dan menjadi pemenang, maka berhati-hatilah dalam memilih. Karena pilihanmu adalah kehidupanmu. Sama halnya dengan memilih pasangan. Tidak sembarang pilih sehingga tidak ada penyesalan. Dalam buku ini lengkap dengan tips agar menjadi jomblo yang kuat dalam prinsip hidupnya. Kenapa harus demikian? Karena pada hakikatnya banyak orang yang salah memandang Jomblo. Ada yang mengatakan jomblo itu tidak laku. Oke. Jika kita lihat sejarah secara islami bahwa cinta itu timbul karena gejolak jiwa yang merupakan hasil perpaduan senang, sedih, amarah, dan berbagai emosi lainnya. Oleh sebab itu jomblo biasanya marak diperselisihkan oleh kaum mudawan. Mereka mengenal sebuah cinta hanya dari satu aspek sehingga banyak terjebak cinta yang tersalah. Cinta yang seharusnya dijalani dengan sebuah proses yang tepat. Tetapi, kini cinta dijalani dengan proses yang cepat. Dalam istilahnya disebut dengan cinta praktis. Hanya mengikuti kebanyakan orang yang belum tentu apakah cinta itu memang dibahas dengan hakikat yang kokoh. Sehingga pemuda dan pemudi banyak terjebak dalam jurak cinta yang paling dalam sehingga ia tidak mendapatkan penerangan dari jurang yang dalam itu.
Para jomblo pasti harus lebih banyak membubtuhkan motivasi mengenai hidup menyendiri. Agar tidak sampai kepada cinta yang tersalah tadi. Seperti yang akan kita bahas nantinya di dalam buku ini. Yakni menjadi jomblo yang sejati. Tidak lepas dari kehidupan muslim yang hakiki.


Jomblo Sejati Seorang Muslim
Jangan meremehkan kata-kata jomblo. Karena pada hakikatnya mereka menjaga diri dari cinta yang tersalah sebelum menunaikan akad nikah. Sebenarnya, banyak yang menutup mata banyak orang karena menilai jomblo pada sisi yang negatifnya saja. Tapi sebenarnya banyak hal positif yang paling bermanfaat jika kita telusuri dari kehidupan jomblo seorang muslim. Tidak banyak yang dibicarakan oleh penulis. Tetapi, kali  ini penulis akan memaparkan beberapa persoalan yang membuat orang malas hidup menyendiri alias jomblo.
Pertama, ada kisah seorang mahasiswa Univarsitas Islam Negeri Sulthan Thahah Syaifuddin Jambi yang ketika penulis bertanya secara langsung tentang kehidupan para jomblo dan kehidupan orang yang memiliki pasangan yang belum menikah (halal). Sebut saja namanya Wiji. Ia berpendapat bahwa jomblo itu membosankan karena kehidupan yang selalu sendiri. Ia mengatakan bahwa memiliki pasangan adalah kehidupan yang menyenangkan dan memberikan arti cinta dan kasih sayang yang sesungguhnya. Meskipun ia telah beberapa kali mengalami sakit hati karena sakitnya pacaran. Ia mengatakan bahwa sebenarnya jomblo itu baik. Hanya saja ia tidak nyaman hidup dalam kesendirian.
Demikian penulis menanggapi perkara diatas. Kojena penulis asal kota Jambi dalam bukunya Nasihat Untuk jombo mengatakan bahwa “cinta itu sederhana. Dia adalah sebuah keputusan. Ketika memutuskan cinta karena Allah, itu sudah jadi alasan cukup. Jangan memberatkan lagi dengan alasan yang kita buat-buat”. 
Dari pembahasan diatas benar. Karena sesungguhnya cinta itu relatif. Kita semua tidak mengetahui arti cinta yang paling benar. Karena orang menanggapi dan mengartikan cinta itu dengan berbeda-beda pemikiran. Ada yang mengatakan cinta itu adalah sebuah rasa yang timbul dari dalam lubuk hati yang paling dalam sedalam lautan. Ada pula mengatakan cinta itu hanyalah semu karena banyak hal yang terjebak hanya karena bayangan-bayangan cinta. Tapi, sesungguhnya hanya dengan cinta itulah kita bisa mengetahui, meresapi, melengkapi satu dengan yang lainnya. Saling berbagi. Tapi ingat pembahasan kita kali ini bukan cinta yang harus dilapiaskan dengan cara pacaran. Sebagian besar ulama mengatakan bahwa hukum pacaran itu adalah haram dengan berdalilkan Al-Qur’an Surah Al-Isra’ ayat 32: “dan janganlah kamu mendekati zina”.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa secara tidak langsung adanya larangan untuk berbuat zina. Pada saat ini, kaum muda mudi muslim maupun muslimah terkadang salah kaprah tentang mengartikan cinta ini. Karena tidak semua cinta yang harus dinyatakan. Pada ayat tadi dikatakan jangan pendekati zina. Artinya, mendekatinya saja tidak boleh apalagi berzina. Ini sama halnya dengan kata janganlah kamu mendekati api, karena api saja jika didekati ia akan merasa panas apalagi berada tepat dalam api itu menyala.
Sebenarnya pembahasan masalah cinta telah lama agama ini tuntun. Hanya saja masih banyak yang belum peka dengan ayat diatas. Belum meresapi ayat diatas. Cinta itu simpel tapi jangan pula dipersimpel. Begitu juga para jomblo. Jangan salah menganggap jomblo itu tidak laku dan tidak bisa mengkondisikan cintanya. Justru cintanya sedang beristirahat dilaut mahfuzh. Tidak seperti kebanyakan orang yang mengumbar-umbar cintanya kesana kemari. Memindahkan cintanya dari satu hati ke hati yang lain. Maka, bagi kalian para jomblo. Bertahan dan bersabarlah. Cintamu itu sedang beristirahat. Cintamu itu sedang bercerita kapada Rabb-mu. Bahwa ia sangat merindukan dirimu. Ia suci, sesuci telaga kaustar yang apabila diminum akan menghilangkan dahaga. Ia sejuk, sesejuk embun diwaktu pagi. Ia tenang setenang waktu senja. Ia cerah, secerah mentari di ujung timur.
Kita tidak perlu mengkondisikan cinta kita dengan hal yang sia-sia. Ingatlah!! Hari ini engkau sendirian. Esok hari kau akan berdampingan. Hari ini engkau lelah karena tak bersama cintamu. Esok hari engkau akan bahagia bersama cintamu. Hari ini engkau bersedih karena hati yang pahit. Esok hari engkau akan merasakan manisnya hidangan cinta. Pada hakikatnya para jomblo harus sabar. Sabar menunggu penantian yang tak tau apakah jodohmu yang akan menjumpaimu terlebih dahulu. Ataukah ajalmu terlebih dahulu. Oleh karena itu sebaiknya dalam kesendirian sebaiknya kita mendekati sang maha cinta aga kita bisa mendapatkan sebuah cinta.
Seorang muslim sejati pasti tau menempatkan cintanya. Tata letak hatinya. Semua sudah Allah tentukan, kita hanya tinggal memasang niat dan tekad untuk mencari pujangga hati. Ia telah tertulis dilaut mahfuzh. Jangan khawatir! Justru jika engkau pindahkan cinta itu dari laut mahfuzh itu maka akan sulit untuk mengembalikannya dan mensucikan cinta itu lagi. Karena cinta sebuah kata sifa. Tapi, jika diubah menjadi kata kerja. Maka akan terbangun sebuah istana yang indah. Istana yang menjulang tinggi hingga kesurga-Nya.

0 comments: