Rabu, 03 April 2019

Ghoni Si Pecinta Maksiat-1

Suatu ketika ghoni pergi belajar bersama teman-temannya yang masih satu desa dengannya. Kebiasaannya jika pergi belajar ialah melihat-lihat wanita yang ada di bawah kelasnya. Maka ketika itu ia melihat seorang yang sedang berjalan menuju sebuah kantin. Seiring langkahnya ia melihat wanita itu seperti bercahaya. Jantungnya berdegup kencang. Lalu ia mendekati seorang wanita itu.
"Hai, perkenalkan namaku ghoni" cetus ghoni dengan PD nya.
Wanita itu tidak menjawab, dengan raut wajah yang terheran-heran wanita itu tetap berjalan menuju kantin. Tapi ghoni adalah seorang yang nekat. Jika belum ia ketahui maka ia tidak akan menyerah. Jika ia belum mengenalnya maka ia akan terus mengikutinya.
"Kamu kenapa sih diam aja, nama kamu siapa?" Tanya ghoni lagi dengan nada yang sedikit meninggi.
Wanita itu menatapnya seraya berkata "ada apa sih, tiba-tiba aja kamu ngikutin aku. Lalu untuk apa kamu menanyai namaku?" Jawab wanita itu kesal.
"Kan aku ingin kenalan sama kamu, pepatah bilang sih semakin banyak teman mu maka akan semakin lancar perjalanan hidup mu" ujar ghoni.
"Hmm... jengkelin banget nih orang" gumam hati wanita tersebut. "Nama ku intan" jawab wanita itu.
Setelah tahu nama wanita itu langsung saja ghoni pergi berlari menuju kelasnya. Dia berteria seperti orang gila. Wanita yag bernama Intan itu pun terheran-heran. Baru saja di beri tahu nama senangnya bukan main.
Bagitulah sikap ghoni, penuh dengan tanda tanya dan sulit dimengerti. Keesokan harinya ghoni mengintai wanita yang bernama Intan itu. Lalu dilihatny Intan sedang berada di depan kelasnya. Ghoni pun mendekatinya sambil tersenyum-senyum sendiri.
Intan merasakan hal yang berbeda dihari kedua ini, karena ia tida merasa terganggu lagi. Seiring berjalannya waktu pun Ghoni dan Intan menjalin hubungan. Sehingga sehari-hari dan kemana-mana pun selalu berdua.
Suatu malam, Ghoni tak tahan lagi menahan rindu karena lama tidak bertemu dengan sang kekasihnya. Melalui telefon genggamnya, Ghoni menghubungi Intan untuk bertemu. Intan merespon baik dengan syarat bahwa tidak boleh ada seorang pun yang tahu pertemuan tersebut.
Maka dengan senang hati Ghoni pun menemui Intan di suatu tempat yang sepi gelap. Hanya mereka berdua di tempat tersebu. Sungguh bahagianya Ghoni melihat kekasihnya yang telah lama tidak bertemu karena libur semester yang terlalu lama. Ghoni ingin memeluk tubuh Intan dan Intan pun sangat ingin di peluk. Namun, karena asiknya mereka berdua bersenggama. Hingga tidak sadar bahwa ayahnya mengetahui hal tersebut.
"Intan, kamu sama siapa itu?" Dengan nada tinggi ayah intan sambil membawa sebila kayu.
Ghoni yang terkejut langsung melarikan diri dan melepaskan genggaman tangan Intan malam itu. Ghoni pun sempat melihat kekasihnya dipukuli oleh ayahnya Karena perbuatannya itu.
Ghoni yang tidak tahu arah lagi berusaha menenangkan diri.
"Maafkan aku sayangku, aku tidak bisa membelamu. Karena aku bukanlah apa-apa dan aku lemah untuk menghadapi ayahmu." Gumam batin ghoni.
Mengingat kejadian malam itu, Ghoni menjadi bingung. Antara takut dan rindu. Sejak itu ia tidak pernah lagi melihat Intan yang ia cintai itu. Hingga akhirnya ia memutuskan hubungannya tanpa alasan apa pun.
Walau demikian Ghoni sangat mencintai dan menyayanginya. Hari-harinya selalu teringat-ingat dengan satu nama itu. Itu pulalah yang dirindukannya. Walau terhitung itu maksiat dimata keluarga Intan, tapi Ghoni sangatlah mencintai maksiat itu. Indahnya senggamanya malam itu tudak pernah ia rasakan lagi.
Karinduan itu berkelanjutan hingga ia berusaha mencari kembali untuk melakukan maksiat itu.

Bersambung...

0 comments: