Kamis, 04 Agustus 2022

Pesan Ke-9


Hari ini kamu benar-benar telah membuktikan yang dikatakan Sujiwo Tejo itu benar:

"Berapa banyak lagi rasa sakit yang harus ku alami?" Kekasih dalam Cinta pertanyaan itu tidak diperlukan.

Benar sekali. Cinta hanya tentang kebahagiaan, bukan mempermasalahkan penderitaan. Apalagi berlarut di dalamnya. Cinta bukan masalah cara dia memperlakukanmu. Bukan soal Hal atau tidak. Cinta tetaplah cinta, jangan mengatasnamakan peduli atau tidak. Majnun pun tak pernah dipedulikan keluarga layla tapi dia tidak berpikir itu. Nu'aiman pun sering bermaksiat di depan Rasulullah, tapi Rosul tidak melihat itu Mereka hanya melihat seberapa besar cintanya tanpa dibuktikan. Karena cinta itu bukan produk hukum, bukan juga korban dalam suatu peristiwa yang harus dijelaskan kebenarannya. Cinta hanya bisa dirasakan, bukan menurut logika tapi hati nurani.

Benarkah keputusan mu? Aku rasa kau telah mendahulukan logika mu bukan hati mu. Aku tahu hati mu butuh tempat bersandar tapi logika mu mengatakan "Dia saja tidak peduli". Aku tahu hati pendampingan tapi logikamu berbisik "lupakan saja dia, dia saja tak memberi pada mu". Aku tahu sebenarnya Cinta masih ada di dalam hati mu tapi logika mu menghasut "ikhlaskan saja dia, pasti ada yang lebih baik dari dia. Coba saja dengan pria lain!"

Lagi-lagi punggung pagi ku tuliskan tentang perjalanan ku untuk mu. Meski diam-diam, dengan tuduhan-tuduhan mu dan orang-orang. Tapi Tuhan Maha Tahu apa yang ada di hati manusia. apakah engkau Tuhan? Manusia memiliki hati dan pikiran. Lupakan semua yang mencintai hal yang kamu cintai.

"Lelaki yang ku bawa dalam diriku sendiri, adalah yang berkali-kali kalah dan berkali-kali bangkit. Tidakkah membangkitkan gairahmu, kekasih?" 
-Sujiwo Tejo

Perjuangan tetap aku lanjutkan. Walau entah apa hasilnya nanti. 

Meski kau mendekat
Namu jarak masih belum berkurang
Kisah kita masih belum lengkap
Tidak perlu jika langit dan bumi bertemu
Cinta sejati adalah yang tak sampai pada tujuan

Ada warna dan cahaya saat kau di sisiku
Dunia ini sudah tampak seperti surga
Pasir waktu, sesuatu tampak seperti namaku
Kau menulisnya lalu meninggalkanku

Jika ini surga...
Kenapa aku tak melihat mu?
Rembulan dan mentari, semuanya di sini

Aku sudah lama menunggu mu
Berabad-abad lamanya
Dahaga ini sudah terduduk
Sejak lama...

Kisah kita belumlah lengkap :)

Zulpasmi | Pesan Ke-9
Jambi, 4 Agustus 2022

0 comments: