Ada apa dengan Islam Nusantara?
Islam adalah agama rahmatan lil'alamin yang dibawa oleh Rosulullah SAW. Sebelum diutusnya manusia mulia itu sebenarnya Islam telah ada sejak Nabi Adam A.S yang ketika pertama kali diciptakan lalu ia melihat cahaya Nabi Muhammad SAW lalu ia bersaksi bahwa Muhammad adalh utusan-Nya.
Seiring berjalannya waktu Islam berkembang diberbagai belahan dunia baik itu di Timur Tengah hingga ke Europa. Hingga sampai juga di Asia tepatnya di Indonesia. Indonesia adalah Negara yang memiliki beragam suku dan budaya. Sehingga pada saat penyebaran Islam di Indonesia ini sangat beragam caranya. Dahulu Indonesia ini dikenal dengan Nusantara. Nusantara merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan wilayah kepulauan yang membentang dari Sumatera sampai Papua, yang sekarang sebagian besar merupakan wilayah negara Indonesia. Sedangkan Islam adalah agama yang rahmatan lil'alamin, yaitu agama yang memberi rahmat bagi sekalian alam. Artinya Islam adalah agama yang harus tersebar diberbagai belahan dunia. Karena untuk menegakkan agama Islam dan menegakkan Amal Ma'ruf Nahi Munkar yang merupakan salah satu prinsip hamba yang bertqwa kepada Allah. Menegakkan Amal Ma'ruf Nahi Munkar. Oleh karena itu timbul pertanyaan ketika Islam hendak disebar luaskan di bumi Nusantara. Indonesia yang di Islamkan atau Islam yang di Indonesiakan? Pertanyaan ini mengundang pro dan kontra berbagai kalangan diantaranya ialah tentang Islam Nusantara. Karena nama Islam Nusantara yang belum pernah muncul sebelumnya.
Menjawab pertanyaan diatas tentang "Islam yang di Indonesiakan atau Indonesia yang di Islamkan?". Kedua-duanya sama benarnya. Karena Islam harus memiliki strategi bagaimana Islam tersebar luas di bumi Nusantara. Salah satu jalannya ialah dengan Mengubah kebudayaan yang ada di bumi Nusantara yang sebelumnya terpengaruh dengan keyakinan anenisme dan dananisme. Dalam penyebarannya ini maka Islam mengakulturasikan antara kebudayaan Islami dengan Nusantaranya. Karena misi Islam adalah menyebarkan bukan untuk menyingkirkan manusia lainnya. Islam pun masuk dengan berbagai Cara diantaranya:
- Perdagangan
Pada abad ke-7 M, bangsa Indonesia kedatangan para pedagang Islam dari Gujarat/India, Persia, dan Bangsa Arab. Saat berdagang terjadilah komunikasi antara penjual dan pembeli, atas interaksi ini maka terjadilah penyebaran agama Islam. Sebagai seorang muslim mempunyai kewajiban berdakwah maka para pedagang Islam juga menyampaikan dan mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada orang lain, akhirnya banyak pedagang Indonesia memeluk agama Islam dan merekapun menyebarkan agama Islam dan budaya Islam yang baru dianutnya kepada orang lain. Secara bertahap agama dan budaya Islam tersebar dari pedagang Gujarat/India, Persia, dan Bangsa Arab kepada bangsa Indonesia. Proses penyebaran Islam melalui perdagangan sangat menguntungkan dan lebih efektif dibanding cara lainnya.
- Perkawinan
Sebagian para pedagang Islam ada yang menetap di Indonesia dan para pedagang ini menikah dengan wanita Indonesia, terutama putri raja atau bangsawan. Karena pernikahan itulah, maka banyak keluarga raja atau bangsawan masuk Islam. Ketika keluarga raja dan bangsawan memeluk agam islam, akhirnya diikuti oleh rakyatnya. Dengan demikian Islam cepat berkembang.
- Pendidikan
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren. Pesantren adalah tempat pemuda pemudi menuntut ilmu yang berhubungan dengan agama Islam. Setelah para pelajar tersebut selesai dalam menuntut ilmu mengenai agama Islam, mereka mengajarkan kembali ilmu yang diperolehnya kepada masyarakat sekitar, hingga akhirnya masyarakat sekitar menjadi pemeluk agama Islam.
- Politik
Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar dan memegang peranan penting dalam proses penyebaran agama Islam tersebut. Jika raja sebuah kerajaan memeluk agama Islam, maka rakyatnya akan memeluk agama Islam juga. Alasannya karena masyarakat Indonesia memiliki kepatuhan yang tinggi terhadap rajanya. Demi kepentingan politik maka Raja akan mengadakan perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti dengan penyebaran agama Islam.
- Melalui Dakwah di Kalangan Masyarakat
Masyarakat Indonesia sendiri memilki para pendakwah yang menyebarkan Islam di lingkungannya, seperti Dato’ri Bandang menyebarkan agama Islam di daerah Gowa, Sulawesi Selatan; Tua Tanggang Parang menyebarkan Islam di daerah Kutai, Kalimantan Timur; Penghulu dari Demak menyebarkan agama Islam di kalangan para bangsawan Banjar, Kalimantan Selatan; Para Wali menyebarkan agama Islam di Jawa dan ada 9 wali yang terkenal, mereka memegang beberapa peran di kalangan masyarakat sebagai penyebar agama Islam, pendukung kerajaan-kerajaan Islam, penasihat raja-raja Islam dan pengembang kebudayaan daerah yang telah disesuaikan dengan budaya Islam. Atas perannya para wali sangat terkenal di kalangan masyarakat.
- Seni Budaya
Perkembangan Islam juga melalui seni budaya, seperti bangunan (masjid), seni pahat, seni tari, seni musik, dan seni sastra. Beberapa seni ini banyak dijumpai di Jogjakarta, Solo, dan Cirebon. Seni ini dibuat dengan cara mengakrabkan budaya daerah setempat dengan ajaran Islam yang disusupkan ajaran tauhid yang dibuat sederhana, sehalus dan sedapat mungkin memanfaatkan tradisi lokal.
Setelah berbagai penyebaran Islam tersebut terjawab sudah pertanyaan di atas yakni "Islam yang di Indonesiakan atau Indonesia yang di Islamkan" keduanya sama saja. Karena pada intinya bahwa berbeda tempat beda pula cara penyebarannya. Islam untuk masuk ke-Indonesia harus bisa menyesuaikan dengan masyarakat setempat agar bisa diterima dengan baik oleh masyarakat setempat tersebut. Lalu setelah itu Indonesia harus Islam dengan menyebarluaskan dengan budaya-budayanya yang bercorakan Islam dengan tidak mengubah syari'at Islam itu sendiri.
Jadi, pada dasarnya Islam Nusantara bukanlah sebuah aliran, ajaran baru, ataupun mazhab. Islam Nusantara adalah Islam yang ada di bumi Nusantara yang merupakan Islam Rahmatan Lil 'Alamiin. Rahmat bagi sekalian alam karena telah menyebar dengan damai tanpa menyingkirkan dengan menyebarkan. Berlandaskan Ahlusunnah wal Jama'ah (mengikut kepada keluarga, nabi, dan para sahabatnya). Dengan Islam kita selamat dunia dan akhirat, dengan La Ilaaha Illallah kita hidup dan mati karena ditangan-Nya lah semua kendali, semoga bermanfaat.
0 comments:
Posting Komentar