Minggu, 24 Juli 2022

Pesan Ke-5


"Kebahagiaan yang sebenarnya saat engkau melihat teman-teman mu sukses dan menemukan pakaiannya masing-masing"

2017 adalah tahun di mana aku dilepaskan dari penjara suci. Banyak kenangan di sana. Ada beberapa bagian yang tidak mungkin aku hapus. Karena memang begitulah adanya diriku. Sebagaimana yang pernah aku baca:

"Hidup adalah seni melukis tanpa menghapus"

Mereka adalah warna-warna ku di masalalu yang tidak mungkin untuk dihapus. Sebab akan buruk sebuah lukisan juga ada warna yang dihapus. Sama hal nya dengan 2017 akhir. Di mana setelah aku keluar dari penjara suci dengan teman yang kompak dan sejalan, aku kembali menemukan nya di kampus biru yang terkenal dengan organisasi biru kuningnya. Di sana aku mengenal banyak orang. Seperti kampus lainnya, ada kegiatan PBAK yang mengelompokkan mahasiswa baru. Aku berada di kelompok Sultan Iskandar Muda dengan beberapa teman ku yang entah mereka masih ingat aku atau tidak. Lalu ada Silmaru yang juga dibentuk beberapa kelompok hingga MAKRAB pun diadakan dengan berkelompok. Menang benar, fitrah manusia normalnya hidup berkelompok dan saling membutuhkan. 

Masa Keakraban (MAKRAB) adalah awal dari perkenalan kecil meunuju perkenalan yang lebih besar hingga sekarang perkenalan tersebut ku ingat sebagai perkenalan yang paling bersejarah. Mungkin karena aku yang friendly kesiapa saja, samapai-sampai tidak mementingkan buruk baiknya orang kepada ku. Aduh jangan sampai tulisan ini mengandung bawang. Karena ini baru permulaan aku menulis pesan untuk mereka. 

Apa kabar teman-teman ku? Baik-baikkah kalian? Aku mendengar banyak kabar yang menyenangkan dan menyedihkan dari kalian. Kabar menyenangkannya, sebagian dari kalian ada yang telah menikah, bekerja, dan hidup dengan bahagia. Sebagian dari kalian lagi, masih terus berjuang kuliah dan ada juga yang ditinggal oleh orang tua tercinta. Semua kabar aku dengar. Aku hanya ingin menyampaikan kerinduanku yang mendalam kepada kalian melalui pesan ini. Karena aku sangat tahu kalian sibuk dengan urusan masing-masing maka dari itu aku hanya berbincang lewat pesan singkat ini. Entah kapan lagi bisa berkumpul bersama kalian semua. Meski tempat-tempat perkumpulan kita dulu telah aku kunjungi setiap hari, tetap saja tidak akan begitu berkesan karena semua kesan itu ada di kalian semua.

Hidup terus berjalan akan tetapi kenangan tetap tinggal. Seringkali aku duduk di tongkrongan kita dahulu, sendirian tanpa siapa pun. Ada pun itu syukur Alhamdulillah. Paling teman baru ku yang mereka kembali isi malam-malam ku di sini. Tapi saat aku duduk sendiri di sini, di antara keramaian ini aku hanya melihat kalian berdebat dan bercanda ria. Kalian seperti imaji yang nyata di hadapan ku. Entah kenangan itu terus tampil sebagai penampilan teater di hadapan ku dan hanya bisa disaksikan oleh aku saja.

Aku selalu berdoa di setiap kesempatan dan setiap peribadatan ku untuk kesehatan dan kesuksesan kalian. Kalau dahulu meluangkan waktu untuk berkumpul, sekarang kalau ada waktu luang dan kesempatan mampir silahkan mampir ya ke rumah kontrakan ku. Rumah dengan banyak kenangan bersama kalian. Di sana ada perayaan ulang tahun, masak-sak bersama, tempat peristirahatan dan perkumpulan kita disaat jam perkuliahan telah usai. Sayang rasanya untuk ditinggalkan rumah itu. Orang tua ku selalu bertanya kepadaku 'apakah enak rasanya tinggal sendirian di rumah itu?' dan kalian sudah pasti tau jawabannya dengan penjelasan tadi. Bagi mereka aku tinggal sendirian padahal aku tinggal bersama kenangan kita wahai teman-teman ku. Sampai aku tidak jadi tinggal dirumah paman ku sendiri pada saat pindahan dan memilih tetap tinggal dirumah itu. Karena kasihan kenangan itu mau aku kemanakan nantinya jika aku tidak ada di situ. Aku masih butuh waktu untuk pindah dari tempat tersebut. Sampai saatnya tiba, ada tempat baru untuk membawa kalian kerumah tersebut.

Sekian dulu ya, pesan untuk kalian malam ini. Saat kalian sukses, janganlah kalian lupa menolong orang lain. Kenal atau tidak kenal, tolonglah mereka yang kesusahan. Bukan! Bukan saat kalian suksws saja. Tapi saat kalian bisa bantu, bantulah! Semoga kalian sehat selalu, murah rezeki dan dimudahkan semua urusannya.

"Banyak yang mengukir kenangan pada saat senja, sedang aku melukiskannya di punggung malam."

0 comments: