"Tulisan-tulisanku sudah bercerita tentang luka. Lantas bintang malam mana lagi yang harus aku dermakan"
Aku pikir, kita tidak seindah dulu. Ketika satu kata saja menjadi perbincangan panjang seperti latar belakang pada proposal skripsi yang melahirkan rumusan masalah lalu kita selesaikan dengan sebuah penelitian yang dinamakan metode cinta. Aku membuat masalah kau langsung menelitinya lalu memecahkan masalahnya menjadi kesimpulan dan saran. Kesimpulan kau gunakan untuk memahami secara singkat tentang aku dan kamu. Sedangkan saran adalah cahaya hati dari mu untukku.
Sekarang sudah tidak sama dengan dulu. Saat perdetik adalah hal yang krusial untuk perbincangan kosong. Namun sekarang sudah diisi dengan kalimat 'iya' yang bohong. Ketidakpedulian adalah malapetaka bagi lawan bicara, di mana satu bab tentang kita yang aku selesaikan membuat mu semakin acuh dan tidak peduli. Aku menyadari, bahwa waktu-waktu yang berlalu dengan roda kehidupan yang terus diperbaharui. Beraneka ragam tingkah ku dulu tidak membuat luntur sedikit pun cinta mu pada ku. Apakah ini kalkulasi kekasih? Bahwa sekarang apapun tingkah ku entah baik atau tidak, entah benar atau salah, entah ceritanya panjang atau singkat membuat mu ikut-ikutan mengurai tali yang diikat. Kau tau kekasih, kalau tali yang sudah putus lalu diikat mereka seharusnya putus oleh waktu. Namu kau sendiri sekarang merenggangkan tali-tali yang dirajut untuk sebuah pakaian indah nanti di surga.
Sekarang, apapun yang berkaitan dengan ku rasanya hanya akan membuat mu kehilangan mood. Padahal dahulu, rajuk mu pun dengan sedikit senyum ku sudah mereda tanpa banyak masalah dan permasalahan. Kenapa kekasih? Bukankah sama saja? Aku rasa dulu lebih buruk dari yang sekarang. Aku tidak ingin membeberkannya karena pasti akan dinilai memamerkan kebaikan-kebaikan yang tentu tidak kau sadari sama sekali.
Aku ingin bertanya kepadamu dengan pertanyaan begini 'maukah kau terus bersamaku?' jika jawabanmu 'tidak' maka aku punya pertanyaan yang kedua seperti ini 'maukah kau menerima seorang yang berjuang untukmu?' jika kau jawab 'tidak' berarti benar-benar kau sangat tidak ingin aku berada di sisimu. Aku memang mempunyai lebih banyak kekurangan dibandingkan kelebihan. Di luar dari aku yang tidak romantis dan tidak peka terhadap perempuan, aku juga punya style yang agak nyeleneh dari pria-pria lainnya. Aku juga seorang penyendiri yang sekarang ini tidak suka berbicara kepada banyak orang. Apa yang dikatakan keluarga mu itu benar, aku adalah salah satu orang yang tidak sosialis. Namun bukan berarti aku tidak peduli pada ramai. Bagi ku ramai memang mengusik, namun akan ku anggap sebagai musik. Agar ketidaksukaan ku pada mereka tidak berujung amarah.
Apalagi yang harus ku sampaikan pada malam hari begini selain tentang mu, aku hanya bisa bercerita tentang diri ku yang juga ada kamu di dalam aku. Sering berbicara sendiri, bernyanyi, tempat sepi, dan lebih suka membalikkan badan dari pada bertemu dengan orang ramai yang aku kenal. Semua demi mereka, agar tidak sakit hati saat aku cuma bisa diam jikalau mereka bersama ku. Aku banyak berbicara pada mu. Hanya orang-orang tertentu selain keluarga yang aku ingin berbicara pada mereka. Tapi sudahlah, aku masih ingat dengan kalimat ini:
"Satu kesalahan akan menghapus semua kebaikan"
Maka aku berinisiatif untuk selalu memperbaiki diri dihadapan Tuhan karena merupakan kewajiban dan dihadapan mu karena merupakan tauladan dari sang pembawa pedoman manusia. Sekarang aku faham:
"Beberapa manusia hanya ingin dirinya dihargai. Beberapa manusia juga hanya mencintai karena kebaikan yang ia dapat, namun tidak jika ia mendapatkan keburukan"
Tidak sengaja aku membaca sebuah kalimat yang isinya begini:
"Aku menyukai cahaya karena dia menunjukkan ku jalan, namun aku juga suka gelap karena mereka menunjukkan ku bintang"
Kalimat tersebut mewakili perasaan ku saat ini. Di mana setiap terang dan gelapnya cinta hanya akan ada kenikmatan dan hikmah yang diambil untuk menambahkan kekuatan cinta. Sebaliknya bukan karena gelap yang berlawanan kata dengan terang dimaknai sebagai keburukan dan menganggapnya tidak baik.
Aku harap kita bisa bertemu lagi pada tulisan selanjutnya. Kamu akan terus bersama doa ku. Kamu juga bebas mau melakukan apapun. Karena sejatinya aku ini sudah dianggap tidak ada oleh dirimu dan juga oleh diriku sendiri. Selamat kamu menang.
0 comments:
Posting Komentar