"Hingga saat ini kematian masih menjadi misteri bagi semua orang yang masih hidup. Entah ada apa di balik kematian semua orang tidak tahu secara pasti. Mereka hanya tahu bahwa mati adalah kepastian"
Duahulu saat saya masih kecil saya berpikir kemana perginya orang-orang yang sudah meninggal. Apakah terkubur begitu saja atau mereka berpindah ke dalam alam yang lain dan lebih sempurna? Saya juga pernah berpikir apakah benar setiap orang yang meninggal akan menjadi salah satu bintang di langit? Beragam pertanyaan sudah muncul saat itu. Tidak tahu alasannya kenapa, akan tetapi itulah pikiran anak kecil yang belum tahu apa-apa dan sangat ingin tahu tentang kehidupan setelah kematian. Sampai akhinya saya berkhayal banyak hal tentang kehidupan setelah kematian. Entah ini adalah pikiran yang benar atau salah. Saya tidak terlalu memperhatikan kebenaran dan kesalahan waktu itu. Saya tidak ingin memenjarakan imajinasi saya di dalam kebenaran atau pun kesalahan, yang merupakan belenggu selama ini menggantung umat manusia. Hingga mereka membunuh Tuhan dengan kebenaran yang mereka klaim secaransepihak.
Waktu itu saya membayangkan jika manusia mati akan hidup kembali. Tetapi bukan seperti gambaran yang telah dijelaskan manusia pada umumnya. Hidup kembali yang saya maksud adalah reinkarnasi manusia ke bentuk yang lain. Misalnya si fulan meninggal dunia dan saat ia telah dikuburkan maka ia akan hidup lagi sebagai tumbuh-tumbuhan, udara, hewan, awan, pasir dan sebagainya. Jadi, manusia mati tidak serta merta mati. Tetapi melanjutkan kehidupan selanjutnya dalam bentuk yang berbeda pula. Ini adalah pikiran seorang anak kecil yang membayangkan sesuatu saat ia penasaran.
Secara rasional, hal ini mungkin saja tidak bisa diterima karena tidak ada landasan apapun yang mendasari bahwa manusia yang telah mati akan hidup lagi dalam bentuk makhluk hidup lainnya. Siklus ini terus berkembang di otak saya pada saat saya belajar IPA di SMP. Mempelajari bagian-bagian alam semesta yang tidak tahu pasti luasnya seperti apa. Karena saya yakni, manusia yang tinggal di bumi saat ini hanyalah bagian terkecil dari yang paling kecil di alam semesta. Bukan karena ingin menentang pemikiran-pemikiran yang telah dibangun oleh agama selama ini. Tapi hanya penasaran dengan sesuatu yang biasanya wajar diterima oleh akan dibalik menjadi sesuatu yang tidak wajar diterima oleh akal. Contohnya, adanya kehidupan di akhirat yang katanya manusia akan kekal di dalamnya. Jika ia dimasukkan ke dalam neraka, maka ia akan kekal selamanya di neraka kecuali orang-orang yang mendapatkan belas kasihan dari Tuhan lalu memasukkannya ke dalam surga. Sebaliknya, jika seseorang masuk ke dalam surga, maka ia akan kekal selamanya di surga. Lagi-lagi kita tidak akan tahu apa-apa soal kehidupan di sana. Kita hanya diberikan gambaran tentang apa dan bagaimana yang sebenarnya akan terjadi saat kita telah melewati fase mati. Sejauh ini kita dituntun untuk mempercayai dan meyakini hal yang mustahil untuk dibuktikan. Karena semua telah dicekoki oleh kesaksian buta yang berdalih akan mendapatkan kebahagiaan abadi atau kesengsaraan abadi sebagaimana yang telah saya jelaskan tadi.
Lalu apapun yang akan terjadi setelah manusia mati, kita semua tidak mengetahui apapun soal itu. Tapi menurut saya sendiri, selain harus mempercayai dan meyakini adanya akhirat sebagai kehidupan selanjutnya. Hendaklah kita bisa meyakinkan diri kita sendiri tentang kehidupan setelah kematian tersebut. Karena saya pernah membaca "Keyakinan buta akan jauh lebih berbahaya dari pada kebohongan". Jika benar kalian meyakini kebenaran adanya akhirat, maka yakinkan terlebih dahulu dirimu sendiri. Sebab kebenaran yang dibungkus oleh sebagian kaum beragama bisa saja digunakan untuk menguasai diri mu hingga kamu lepas kendali dan dipaksa tunduk tanpa diperbolehkan menggali lebih dalam lagi akan makna yang sesungguhnya dari akhirat. Hingga akhirnya saat kamu bisa menjawab semua yang dipertanyakan orang-orang yang meragukan kebenaran adanya akhirat yang telah dikemukakan oleh agama yang kau anut.
Semoga bisa memahami dan teruslah bertanya untuk berpikir.
0 comments:
Posting Komentar