KEMATIAN ADALAH BAGIAN DARI KEHIDUPAN
Halo semuanya, kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu tapi berdasarkan pandangan dan pengalaman saya sendiri. Saya pernah mendengar dan membaca suatu kalimat dari sebuah film yang berjudul "Laal Singh Cadda". Kutipan kalimatnya ialah "Bukankah kematian juga bagian dari hidup". Ya, kalimat itu menurut saya sangat tepat. Mengapa? Karena pada dasarnya setiap yang bernyawa akan mati. Kalimat ini awam bukan? Tapi saya ingin lebih memperdalamnya dengan analogi hidup yang sesungguhnya. Apakah sebenarnya kita selama ini benar-benar hidup atau hanya suatu komponen organ yang membentuk tubuh? Dan kita hanya menumpang hidup di dalam komponen organ tersebut. Sebenarnya, sebagai makhluk hidup seharusnya kematian adalah pembahasan yang paling menyenangkan dan asik untuk dibicarakan. Menurut saya, anggapan-anggapan kematian adalah suatu yang menakutkan kurang tepat. Padahal banyak orang yang tahu bahwa kehidupan yang sebenarnya akan benar-benar dimulai pada saat kematian telah terjadi pada diri seseorang. Itu pun mungkin kalau benar-benar ia memulai hidup yang baru. Jadi, bagi saya seseorang yang mati tidak layak untuk diduka citakan. Mungkin lebih layak untuk kita suka citakan, karena ia telah lepas dari beban yang selama ini memenjarakan manusia yakni dunia. Betapapun hebatnya dunia ini memberikan manusia kebahagiaan, tetap saja dunia akan menjadi titik ukur kesengsaraan manusia setelah ia mati. Karena bagi kaum beragama, selayaknya dunia harus diimbangi dengan akhirat (kehidupan setelah mati). Tapi bagi kaum sophia mereka akan terus mencari kebijaksanaan hingga menemuKan satu titik mereka akan tetap hidup walaupun ada kata "mati" suatu saat nanti. Begitu pun kaum sufi yang bahkan menganggap hanya satu yang layak ada dan yang ada tersebut hidup selamanya (kekal).
Sekarang pertanyaan baru mulai muncul, siapa yang mengisyaratkan kematian adalah kabar buruk untuk pertama kalinya sehingga harus disuka dukai? Bahkan dalam ajaran agama pun kematian tidak lain hanya sebagai pengingat bahwa semua yang hidup, cepat atau lambat juga akan mati. Kematian ini hanya dialami oleh setiap yang bernyawa. Lalu apa sebenarnya nyawa? Apakah nyawa itu memang benar-benar hidup atau selama ini kita salah kaprah dengan kata nyawa? Ternyata nyawa memiliki arti kehidupan, bukan hidup. Saya menganalogikan kehidupan dengan imbuhan "ke" dan "an" yang memiliki maksud tertentu dan bagi yang menggalinya lebih dalam akan mendapatkan satu arti yang sebenarnya dari nyawa yang diberikan kepada manusia. Secara bahasa, imbuhan "ke" biasanya digunakan keterangan status atau pun tujuan. Sedangkan imbuhan "an" biasanya membentuk suatu nomina abstrak dan konkret. Sedangkan hidup sebenarnya memiliki definisi mencari identitas diri. Bagi saya orang yang telah mengetahui makna hidup yang sebenarnya tidak akan mati. Mungkin ada yang mengatakan "si fulan telah mati", tapi saya meyakini bahwa si fulan itu hanya mati sebatas fisik. Selebihnya saya tidak tahu apakah ia benar-benar mati. Ini sama halnya dengan orang yang mengatakan "si fulan masih hidup, dia ada di sana" dan itu pun saya tidak meyakini si fulan tersebut apakah benar-benar masih hidup? Secara lahiriyah memang benar si fulan masih hidup. Memang semuanya masih memiliki misteri yang sangat sulit dipecahkan. Pertanyaan sederhana yang ada di awal paragraf ini bagi beberapa orang mungkin tidak penting dan tidak perlu dipertanyakan karena mereka hanya mengalir seperti sungai. Mengikuti arus saja dan tidak tahu kemana ia akan sampai. Apa yang orang katakan, selagi memiliki dasar berselimut agama ia akan ikuti. Tapi bagi saya ini sangat penting. Agar kesaksian yang benar-benar menyaksikan adanya yang ada dan saya harus menyadari apa yang ada di sekeliling saya apakah benar-benar makhluk hidup atau hanya sekedar mayat yang berjalan.
Saya akan mengutip beberapa kata-kata di akhir statement yang menurut saya ada kaitannya dengan kematian dan kehidupan. Berikut beberapa kalimat tersebut:
"Janganlah bersedih, datang dan perginya seseorang di dalam hidupmu tidak lepas dari tanda tanya di hatimu. Kau hanya belum menemukan jawaban, bukan telah ditinggalkan"
[Zulpasmi]
"Saya makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan."
[Socrates]
"Hal yang paling pasti dalam hidup ini adalah kepergian, karena pertemuan masih menjadi misteri"
[Zulpasmi]
"Dalam hidup ini, ada hal-hal yang tak ingin Anda lanjutkan, namun Anda terlalu takut untuk mengakhirinya."
[Socrates]
"Banyak yang menyukai senja, tapi mereka tidak sadar bahwa setiap hari hanya ada pagi yang selalu menyapa"
[Zulpasmi]
"Belajar dari kemarin, hidup untuk sekarang, berharap untuk besok. Hal yang paling penting adalah jangan berhenti bertanya."
[Albert Einstein]
0 comments:
Posting Komentar