Januari 2022, tepat setahun yang lalu. Saya banyak belajar dari tahun tersebut. Ikhtiar, harapan, perpisahan, pengingkaran, keterasingan, kesendirian, pendam, dendam, ketidakpercayaan terhadap manusia hingga hampir tak percaya kepada Agama yang saya anut saat ini. Satu tahun penuh semuanya mengisi kepalaku yang sekarat. Tahun di mana saya menemukan beberapa jawaban yang kini melahirkan pertanyaan baru. Mungkin saja ini adalah hukum kausalitas yang hadir dalam hidupku pada September 2021. Tepat di mana kecerobohan demi kecerobohan yang saya lakukan tanpa berpikir matang. 2022 saya telah merubah banyak hal di dalam diri saya. Sebagaimana janji saya untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin. Tapi setelah perubahan demi perubahan yang saya lakukan dengan sungguh-sungguh, ternyata tidak memiliki efek apapun terhadap beberapa orang.
2022 adalah rahasia saya yang mungkin tidak akan saya lafadzkan sedikit pun dan pada siapa pun. Saya akan membiarkan mereka mengasumsikan diri saya sebagai manusia terlebay dalam kegalauan-kegalauan yang selalu saya posting. Saya akan membiarkan mereka mencerna semua yang saya posting sesuai pemikiran mereka masing-masing. Saya sungguh tidak peduli itu. Setengah tahun pertama di tahun 2022, adalah perkembangan yang positif untuk saya bahkan saya hidup lebih produktif. Mungkin karena seseorang. Namun setengah tahunnya lagi di tahun 2022, sungguh peristiwa yang sangat buruk terjadi. Entah kalian memahami "peristiwa buruk" itu seperti apa, yang jelas saya tetap akan merahasiakannya. Mungkin hanya dua orang yang mengetahuinya waktu itu. Tapi yang paham menurutku hanya Satu.
Setengah tahun yang malang. Di mana luka-luka itu saling mengobati. Setengah tahun itu, saya memilih jalan sunyi. Saya memendamnya sendiri, tanpa bercerita pada siapapun. Mungkin itu alasan saya melukis kembali setelah sekian lama saya tidak pernah melukis. Memang berat! Saya tahu setiap orang memiliki masalahnya masing-masing dan solusinya masing-masing. Sebagian dari mereka, mungkin memiliki tempat untuk bercerita. Tapi tidak semua orang memiliki tempat cerita dan yang mau menceritakan masalahnya.
Terimakasih tahun 2022 yang telah membuat saya seperti saat ini. Saya sudah tidak peduli lagi tentang wanita sebagai pasangan, saya tidak peduli lagi tentang perbuatan-perbuatan orang laik kepada saya, baik itu berupa kebaikan maupun keburukan, saya tidak peduli lagi perkataan-perkataan orang lain terhadap saya, saya tidak peduli lagi tentang ancaman-ancaman yang datang baik itu dari manusia maupun Tuhan. Saya berkata demikian, karena saya pecaya bahwa Tuhan sebenarnya tidak pernah mengancam siapapun. Saya hanya percaya bahwa Tuhan itu Maha Cinta dan Maha Mencintai.
Saya yang dahulunya penakut, sekarang rasa takut itu telah hilang. Saya yang dahulunya pendendam, sekarang segala dendam itu telah pergi. Saya yang dahulu bisa tertawa lepas, sekarang saya berusaha agar tertawa saya bisa pas dengan tawa-tawa orang sekitar saya. Saya tahu sekarang keburukan apapun yang terjadi adalah kesalahan saya. Lalu kesenangan apapun yang terjadi adalah jasa kalian semua.
Saya belajar banyak hal di tahun 2022, setahun kemudian lagi, saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri saya dan saya juga tidak tahu apa yang akan terjadi pada kalian. Terimakasih.
"Pertemuan itu adalah sesuatu yang sangat misterius. Jika kamu ingin sesuatu yang pasti, tunggulah perpisahan yang akan terjadi."
-Zulpasmi-
[Jambi, 4 Januari 2022]
0 comments:
Posting Komentar